PHR Akui Perguruan Tinggi Berperan Penting Mendukung Program TJSL
WARTASULUH.COM, PEKANBARU – Corporate Secretary PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Wilayah Kerja (WK) Rokan Rudi Ariffianto mengatakan, PHR berkomitmen dalam menghadirkan kegiatan pemberdayaan masyarakat lewat program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang tepat dan berdampak pada berputarnya roda perekonomian. Dalam upaya menciptakan program tersebut, PHR tak lupa melibatkan peran perguruan tinggi.
Hal tersebut disampaikan Rudi saat menjadi narasumber pada Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat ke-5 Universitas Riau (UNRI) di Pekanbaru, Kamis (12/10/2023). Dalam kegiatan yang mengusung tema ‘Pemberdayaan Masyarakat untuk Kebangkintan Ekonomi Menuju Era Society 5.0’, Rudi menyampaikan sejumlah peran dan komitmen PHR dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di Provinsi Riau.
Sejumlah kegiatan melalui program TJSL diwujudkan dengan strategi pentahelix, yakni melibatkan pemerintah, akademisi, media massa, komunitas dan masyarakat untuk mencapai tujuan yang sama, yakni peningkatan kapasitas dan mendorong ekonomi masyarakat Riau khususnya di daerah operasi.
“Tujuannya adalah meningkatkan kapasitas masyarakat, melindungi lingkungan dan keanekaragaman hayati serta mendukung bisnis yang berkelanjutan. Kami juga libatkan pekerja untuk turun ke tengah masyarkat, sehingga ada keakraban yang muncul dengan masyarakat di sekitar operasi,” jelas Rudi di hadapan peserta dari 14 perguruan tinggi di Indonesia baik secara daring maupun luring.
Sejumlah program peningkatan kapasitas SDM sudah dilakukan PHR yang turut melibatkan perguruan tinggi, seperti peningkatan kapasitas dosen dan mahasiswa, peningkatan akreditasi, penguatan vokasi dan pemberdayaan masyarakat. "Kami jalin kemitraan dengan delapan perguruan tinggi di Riau,” paparnya.
PHR juga membuka program magang, baik itu kerja praktik (KP) maupun magang kerja untuk putra-putri Riau lulusan perguran tinggi. Program magang kerja secara konsisten dijalani PHR demi mendorong peningkatan kapasitas dan pengalaman kerja bagi anak Riau agar berdaya saing. “Pengalaman magang nantinya bisa menambah skill dan pengetahuan yang bisa diaplikasikan langsung saat terjun ke dunia kerja nantinya,” ucapnya.
Kemudian memberikan beasiswa berprestasi S1 secara penuh untuk 10 putra putri terbaik Riau kuliah di Universitas Pertamina serta beasiswa prestasi S2 untuk dua orang terbaik ke Amerika Serikat jurusan Petrotech. “Kami juga memberikan beasiswa untuk masyarakat suku Sakai. Tidak sekedar beasiswa pendidikan, supaya siap terjun ke dunia kerja usai pendidikan, kami siapkan juga inkubasi karir agar bisa berkompetisi di dunia kerja,” jelasnya.
Bekerja sama dengan perguruan tinggi, PHR juga melakukan penguatan ekosistem vokasi dengan menyasar 400 angkatan muda dan siswa sekolah menengah kejuruan (SMK). Kemudian peningkatan kapasitas 143 guru dan kepala sekolah, SMP, SMA dan SMK terpilih dari tujuh kabupaten dan kota dalam bidang Science, Technology, Enginering & Math (STEM).
“Bagaimana kami menyiapkan guru dengan pendekatan STEM. Guru bisa lebih kreatif dan inovatif dalam mengajar sehingga Pelajaran bidang STEM bisa disampaikan menjadi lebih menyenangkan dan menarik bagi siswa,” katanya.
PHR kata Rudi juga berkolaborasi dengan perguruan tinggi seperti Politeknik Caltex Riau (PCR) dan Politeknik Bengkalis dalam program pengembangan dan peningkatan SDM pelaku UMKM dan pendampingan lapangan. Pengembangan keterampilan dan kewirausahaan hingga peningkatan kapasitas tata Kelola dan pemasaran.
“Lewat program ini, perguruan tinggi mitra pelaksana bahkan telah berhasil memperoleh Matching Fund Vokasi 2023 dari Direktorat Jenderal Vokasi, Kemendikbudristek melalui platform Kedaireka dengan program penguatan ekosistem entrepreneurship berbasis teknologi,” ujarnya.
Kemudian pemberdayaan nelayan bersama Faperika UNRI dengan pendekatan pengembangan budi daya ikan melalui pendampingan dan pelatihan pembenihan ikan. “Tujuannya meningkatkan pendapatan, produksi dan kesempatan kerja,” katanya.
Sedangkan kemitraan dengan Polteknik Bengkalis meliputi pemberdayaan ekonomi perempuan dan pemuda, ekonomi kreatif dan pemberdayaan masyarakat tempatan. Ada juga kemitraan konservasi gajah sumatra dengan Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), pengembangan bank sampah bersama Universitas Lancang Kuning (Unilak) dan UMRI serta kemitraan dengan Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Riau dengan desa wisata Kampung Patin.
“Alhamdulillah salah satu desa binaan kita kerap mendapat prestasi di kancah nasional sebagai desa wisata,” kata Rudi.
Seminar nasional ini diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Riau dalam rangka peningkatan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan publikasi ilmiah. Seminar nasional sekaligus sebagai wadah para dosen, pakar dan penggiat pelaku pemberdayaan masyarakat di Indonesia untuk saling berbagi informasi maupun metode pengabdian masyarakat yang tepat untuk memberdayakan pelaku ekonomi di era 5.0.
Diharapkan akan terbentuk suatu strategi mempercepat terjadinya inovasi, pemanfaatan inovasi dan teknologi digital bagi masyarakat Indonesia. “Secara garis besar ada dua pokok perlunya pengembangan inovasi dan teknologi. Pertama untuk meningkatkan kualtias hidup, kedua untuk memberikan kemudahan segala aktifitas. Perguruan tinggi sebagai wadah pusat pengembangan penelitan harus kita arahkan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Wakil Rektor II UNRI Agus Sutikno. (Rls)