Jalankan Program Satu Guru Hafidz Satu Desa, Tahun 2023 Riau Telah Miliki 34.271 Hafidz dan Hafidzah

Jalankan Program Satu Guru Hafidz Satu Desa, tahun 2023 Riau telah miliki 34.271 Hafidz dan Hafidzah. Hal itu dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau sebagai bentuk upaya dalam mencetak generasi yang bertaqwa dan mencintai Al-Qur’an.

Jalankan Program Satu Guru Hafidz Satu Desa, Tahun 2023 Riau Telah Miliki 34.271 Hafidz dan Hafidzah
Jalankan Program Satu Guru Hafidz Satu Desa, tahun 2023 Riau telah miliki 34.271 Hafidz dan Hafidzah. Hal itu dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau sebagai bentuk upaya dalam mencetak generasi yang bertaqwa dan mencintai Al-Qur’an. FOTO: Diskominfotiks Riau

WARTASULUH.COM, PEKANBARU - Jalankan Program Satu Guru Hafidz Satu Desa, tahun 2023 Riau telah miliki 34.271 Hafidz dan Hafidzah. Hal itu dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau sebagai bentuk upaya dalam mencetak generasi yang bertaqwa dan mencintai Al-Qur’an.

"Alhamdulillah, pada tahun 2023 kita telah mempunyai 34.271 orang Hafidz dan Hafidzah," kata Pj Gubernur Riau SF Hariyanto, Senin (22/4/2024).

Ia mengatakan, salah satu tujuan Allah SWT menurunkan kitab suci Alquran ke dunia ini, yaitu untuk menjadikan Alquran sebagai pedoman bagi umat islam di muka bumi ini. 

Membaca dan mengamalkan Alquran merupakan bagian dari ibadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. 
Terlebih apabila ditambah dengan mempelajari, mendalami dan mengambil hikmah dari nilai-nilai yang terkandung didalamnya.

Maka dari itu, Pj Gubernur Riau berharap kedepannya lebih banyak lagi hafidz Hafidzah di Bumi Melayu Lancang Kuning sehingga negeri dan masyarakatnya selalu diberi keberkahan.

"Semoga di tahun ini, kita dapat mencetak hafidz dan hafidzah lebih banyak lagi. Aamiin ya rabbal alamiin," pungkasnya. 

Menurutnya, Al-qur'an sebagai sumber inspirasi dan ilmu pengetahuan tidak akan pernah habis untuk digali dan dikaji. Keluhuran nilai-nilai ajaran Al-qur'an sebagai pedoman dan pandangan hidup masyarakat perlu ditumbuh-kembangkan melalui proses pendidikan baik formal maupun informal.

Termasuk diantaranya melalui Musabaqoh Tilawatil Qur’an dalam berbagai cabang keilmuan Al-qur’an, yang diselenggarakan secara berjenjang hingga tingkat internasional. 

Sehingga kegiatan ini tidak hanya disikapi sebagai kegiatan rutinitas seremonial semata, tetapi mampu menjadi momentum strategis dalam mewarnai pelaksanaan pembangunan dan perilaku kehidupan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari dengan nilai-nilai Qur’ani. (Kha)