Jajaran Pelatih PSPS Pekanbaru Resmi Mundur, Askar Bertuah Gagal Raih 3 Poin di Kandang Garudayaksa FC
Jajaran Pelatih PSPS Pekanbaru resmi mundur usai Askar Bertuah gagal raih 3 poin di kandang Garudayaksa FC dalam laga ketiga Pegadaian Championship 2025-2026, Senin (29/9/2025) pukul 15.30 WIB di Stadion Pakansari, Bogor.

WARTASULUH.COM, PEKANBARU - Jajaran Pelatih PSPS Pekanbaru resmi mundur usai Askar Bertuah gagal raih 3 poin di kandang Garudayaksa FC dalam laga ketiga Pegadaian Championship 2025-2026, Senin (29/9/2025) pukul 15.30 WIB di Stadion Pakansari, Bogor.
Jajaran pelatih PSPS Pekanbaru yang mengundurkan diri itu adalah pelatih kepala Ilham Romadhona, Direktur Teknik Kurniawan Dwi Yulianto, Asisten Pelatih Kristiawan, pelatih kiper Kurnia Sandy, dan pelatih fisik Rici Vauzi.
"Terimakasih untuk kesempatan membersamai Askar Bertuah @kurniawanqana ilham_romadhona @kristiawan9034 @ksandy01 @ricivauzi. Sekali Askar Bertuah, selamanya menjadi keluarga," tulis akun resmi Instagram @pspsriau, Selasa (30/9/2025).
"Thank you to all my dearest players, thank you for every drop of sweat, every sleepless night, every sacrifice, and every bit of strength you’ve poured into this journey. I know it hasn’t been easy, there were struggles, tears, and moments when giving up felt closer than victory. Yet, you stood tall, fought hard, and gave your all until the very end. I am so deeply proud of each and every one of you. No matter what others may say, in my eyes you are the best. not only for what you’ve achieved, but for the courage and heart you’ve shown along the way. You guys always carry a special place in my heart. I love you all with all my heart," tulis @kurniawanqana, akun Instagram Kurniawan Dwi Julianto.
Mundurnya jajaran pelatih PSPS Pekanbaru itu, selain atas desakan suporter Askar Bertuah, juga ditenggarai akibat PSPS Pekanbaru masih berada di posisi bawah klasemen Grup Barat.
Pada laga ketiga itu, PSPS Pekanbaru hanya mampu meraih hasil imbang 2-2 atas Garudayaksa FC.
Sebelumnya, pada laga kedua, Sabtu (20/9/2025) pukul 15.30 WIB di Stadion Kaharuddin Nasution, Rumbai, Pekanbaru, PSPS Pekanbaru hanya mampu meraih poin 1 karena hasil imbang 3-3 atas PSMS Medan.
Sedangkan pada laga perdana, Jumat (12/9/2025) pukul 19.00 WIB di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, FC Bekasi City menggulung PSPS Pekanbaru 4-0.
Desakan mundur terhadap Ilham Romadhona jadi Pelatih Kepala PSPS Pekanbaru itu bergema usai laga PSPS Pekanbaru vs PSMS Medan yang berakhir dengan skor 3-3 pada Sabtu (20/9/2025) pukul 15.30 WIB di Stadion Kaharuddin Nasution, Rumbai, Pekanbaru.
Pasalnya, sebelum menit ke-90, PSPS Pekanbaru sudah unggul 3-1 berkat tiga gol yang disarangkan Cristian Alex da Silva Santos pada menit ke-42, Rafly Selang pada menit ke-48 dan Andy Harjito pada ke-84.
Namun, pemain PSMS Medan berhasil menambah dua gol yaitu Rifal Lastori pada menit ke-90 dan Rudiyana pada menit 90+7, setelah sebelumnya Vitor Barata mencetak pada menit ke-8, sehingga pertandingan pun berakhir dengan skor imbang 3-3.
Usai pertandingan, suporter Askar Bertuah langsung meminta Ilham Romadhona mundur jadi pelatih.
"Kami ingin coach out dari Tanah Jantan Melayu Riau mulai hari ini," teriak seorang suporter.
Di hadapan suporter itu dan pemain PSPS Pekanbaru, Ilham Romadhona langsung memberikan jawaban.
"Hari ini saya angkat kaki. Apapun itu saya yang bertanggungjawab. Hari ini saya berdiri di sini, saya angkat kaki, ya saya angkat kaki," ungkap Ilham Romadhona.
Ilham Romadhona pun sempat mengungkapkan saat manajemen PSPS Pekanbaru diambil alih Gede Widiade.
"Pak Gede (pemilik PSF) ngambil PSPS, ini saya cerita, kami kerja di PSF (Pancoran Soccer Field). PSPS datang ke sana meminta Pak Gede, termasuk kami dan Kurniawan, salah satunya untuk membawa PSPS, tapi kami siap kapanpun. Kalau tak percaya nanti tanya owner," jelas Ilham Romadhona yang didampingi Kurniawan Dwi Yulianto, Direktur Teknik PSPS Riau.
Namun, pernyataan Ilham Romadhona langsung dipotong oleh suporter itu.
"Kami suporter bicara fakta saja coach. Faktanya dari plan rematch sampai sekarang pertandingan resmi, semuanya zonk coach. Kami coba memahami posisi coach dan Kurniawan. Materi pemain kita bukan bodoh-bodoh banget. Kita bukan pemain liga tiga coach. Pemain profesional kita semua. Tapi mungkin coach, kami menganggap materi pemain, hubungan emosional pemain, segala macam, kami anggap coach gagal," kata suporter PSPS Pekanbaru.
"Satu lagi, pemain yang keluar keluar malam, kami akan tangkap kalian, ya coach ya. Saya kalau dunia malam, saya tahu semuanya. Tapi faktanya seperti itu coach," tambahnya.
"Saya setuju kalau itu bang," kata Kurniawan Dwi Yulianto, menimpali.
"Kami minta coach, abang Kurniawan dan abang abang semua pemain, kami minta demi kebaikan masyarakat bola Riau, kami sangat menghormati coach, tapi tolong jaga marwah Riau. Kami minta coach out dari Tanah Jantan Melayu Riau mulai hari ini," tambahnya.
Sementara itu, Owner PSPS Pekanbaru, Gede Widiade belum memutuskan siapa yang akan menjadi pengganti Ilham Romadhona.
PSPS Pekanbaru tergabung dalam Grup Barat Pegadaian Championship 2025-2026 bersama Persiraja Banda Aceh, PSMS Medan, Sriwijaya FC, Sumsel United, Adhyaksa FC, Persikad Depok, FC Bekasi City, Garudayaksa, dan Persekat Tegal.
Sedangkan Grup Timur terdiri dari Persipura Jayapura, Kendal Tornado, PSS Sleman, PSIS Semarang, Persiku Kudus, Persela Lamongan, Deltras FC, Barito Putera, Persiba Balikpapan dan Persipal Palu.
Pemuncak setiap grup Pegadaian Championship 2025-2026, akan promosi dan dipertemukan untuk mencari juaranya.
Runner-up grupnya juga bersaing untuk memperebutkan tiket terakhir promosi ke Super League.
Posisi akhir grup, peringkat 10 langsung degradasi, sedangkan peringkat 9 akan play-off untuk menghindari degradasi. (kha)