Emak-emak di Pekanbaru Mengelus Dada Gegara Harga Kebutuhan Pokok Meroket
Menjelang akhir tahun harga-harga kebutuhan pokok di pasar tradisional di Kota Pekanbaru, Riau, terus meroket.
WARTASULUH.COM, PEKANBARU - Menjelang akhir tahun harga-harga kebutuhan pokok di pasar tradisional di Kota Pekanbaru, Riau, terus meroket. Tidak terkontrolnya harga-harga sembako tersebut membuat emak-emak mengelus dada. Uang Rp100 ribu nyaris tak dapat apa-apa.Nyaris semua jenis harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan yang dinilai tidak wajar.
Seperti harga ayam potong per kilogramnya mencapai Rp29 ribu hingga Rp30 ribu. Dengan demikian setidaknya pembeli harus merogoh kocek minimal Rp45 ribu jika ingin membeli ayam per ekor. Sebab rata-rata ayam potong yang dijual memiliki berat antara 1,5 kg hingga 2 kg.
Harga ayam ini jauh berbeda jika dibandingkan dengan pada awal pandemi Corona sekitar bulan Mei lalu. Dimana harga ayam hanya sekitar Rp10 ribu hingga Rp12 ribu perkilogram.
Selanjutnya harga cabai merah di pasar tradisional di Pekanbaru juga terus naik. Dari sejumlah pasar harga cabai merah mencapai Rp72 ribu perkilogram.
Tak hanya cabai merah, rawit pun ikut-ikutan naik. Dimana harga perkilogramnya menyentuh angka Rp65 ribu perkilogram.
Sementara itu harga telur ayam berkisar antara Rp46 ribu per papan atau 30 butir untuk ukuran kecil, Rp48 ribu untuk ukuran sedang dan Rp50 ribu ukuran besar.
Sedangkan harga bawang merah mengalami sedikit penurun dari Rp44 ribu per kilogram menjadi Rp28 ribu hingga Rp30 ribu perkilogram.
Sejumlah warga mengaku bingung melihat harga-harga sembako yang tak terkendali sejak menjelang Natal hingga menjelang akhir tahun.
"Hanya bisa mengelus dada. Hampir semua harga-harga naik. Bawa duit Rp100 ribu ke pasar hanya dapat segini," kata Wati, warga Pekanbaru sambil memperlihatkan belanjaannya yang hanya beberapa kantong plastik.
Ia berharap pemerintah, khususnya Pemerintah Kota Pekanbaru, cepat mengambil tindakan. Sebab saat ini ekonomi warga masih tidak baik di masa pandemi.***
Sumber: fixpekanbaru