Alasan Utama Gen Z Rentan Kena Masalah Mental Menurut Studi

WARTASULUH.COM- Depresi adalah salah satu jenis gangguan mental yang rentan dialami oleh Generasi Z atau Gen Z. Berdasarkan penelitian University College London, tingkat depresi Gen Z dua pertiga lebih tinggi daripada millenial.
Bahkan, berdasarkan hasil riset Pew Research Center, sekitar 70 persen remaja dari berbagai ras, jenis kelamin, dan tingkat pendapatan keluarga mengalami kecemasan dan depresi.
Melansir dari McKinsey Health Institute, menurut survei Gen Z Global 2022, perempuan Gen Z dua kali lipat lebih berisiko memiliki kesehatan mental yang buruk jika dibandingkan dengan laki-laki. Sebagian besar negara menunjukkan bahwa Gen Z memiliki kesehatan mental yang buruk tanpa ada penyebab pasti.
Namun, McKinsey Health Institute menarik kesimpulan bahwa ada beberapa faktor khusus usia yang dapat memengaruhi kesehatan mental Gen Z, seperti tahap perkembangan, tingkat keterlibatan dengan layanan kesehatan, sikap keluarga atau masyarakat, dan media sosial.
Menurut survei kepada lebih dari 42 ribu responden dari 26 negara tersebut, lebih dari sepertiga responden Gen Z mengaku menghabiskan lebih dari dua jam sehari untuk menggunakan media sosial. Mereka mengaku, media sosial sangat memengaruhi kesehatan mental.
Sosial media berkontribusi terhadap kesehatan mental Gen Z
Berdasarkan laporan survei yang sama, Gen Z yang menghabiskan lebih dari dua jam sehari untuk menggunakan media sosial cenderung memiliki kondisi kesehatan mental yang buruk. Bila dibandingkan dengan generasi lainnya, Gen Z adalah generasi yang paling banyak memperoleh dampak negatif dari media sosial.
"Responden dari negara berpenghasilan tinggi dua kali lebih mungkin melaporkan dampak negatif media sosial terhadap kehidupan mereka dibandingkan responden dari negara berpenghasilan menengah ke bawah," tulis laporan Gen Z Global 2022 McKinsey Health Institute, dikutip Senin (14/8/2023).
Sebagian besar perempuan Gen Z mengaku, media sosial memberikan dampak negatif berupa rasa takut tertinggal tren baru atau Fear of Missing Out/FOMO (32 persen), khawatir terhadap citra tubuh (32 persen), dan kepercayaan diri (13 persen).
Responden Gen Z dari Eropa dan Oseania adalah negara yang paling banyak melaporkan dampak negatif dari media sosial (32 persen). Sementara itu, responden dari Asia melaporkan jumlah yang lebih kecil (19 persen).
Sementara itu, sebuah studi lain pada orang dewasa muda menunjukkan bahwa penggunaan media sosial yang tinggi berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan yang lebih buruk. Lalu, penelitian lain menemukan bahwa media sosial berpengaruh besar pada kesehatan mental mereka daripada waktu yang dihabiskan.