4 Tips Agar Tak Mudah Sakit di Tengah Polusi yang Memburuk

4 Tips Agar Tak Mudah Sakit di Tengah Polusi yang Memburuk

WARTASULUH.COM- Polusi udara terbukti berdampak buruk bagi kesehatan. Selain gangguan sistem pernapasan, polutan yang terkandung di dalam polusi juga meningkatkan deretan penyakit lainnya, seperti penyakit kardiovaskular (pembuluh darah dan jantung), stroke, hingga gangguan kognitif anak.

Beberapa waktu terakhir, kualitas udara di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) semakin memburuk akibat polusi. Berdasarkan catatan IQAir, indeks kualitas udara Jabodetabek rutin masuk kategori 'tidak sehat.'

Berikut adalah sejumlah tips kesehatan agar Anda tak mudah jatuh sakit di tengah polusi yang memburuk dari ahli kesehatan.

1. Jaga pola makan dan konsumsi vitamin

Clinical & Scientific Lead AsaRen, dr. Meryl Kallman, mengatakan bahwa masyarakat harus mulai melakukan pola hidup sehat untuk menghindari risiko penyakit akibat kualitas udara buruk, salah satunya dengan menjaga pola makan seimbang.

"Rekomendasi sejak awal zaman kedokteran masih berlaku saat ini, yaitu kita harus menjalani gaya hidup sehat, tidur yang cukup, minum air yang cukup, dan menjaga pola makan seimbang dengan nutrisi yang tepat," papar ujar dr. Mimi dilansir dari CNBC Indonesia, Senin (14/7/2023).

"Zinc (seng) dan vitamin C adalah nutrisi yang harus selalu tercukupi karena dapat mendukung fungsi kekebalan yang sehat," imbuhnya.

2. Olahraga dalam ruangan

Dalam menerapkan pola hidup sehat, dr. Mimi mengimbau setiap individu untuk menyeimbangkan aktivitas sehari-hari dengan rutin berolahraga ringan. Ia mengatakan, olahraga dapat dilakukan di dalam ruangan untuk menghindari paparan polusi udara.

3. Bernapas lewat hidung

Selain itu, dr. Mimi juga meminta masyarakat untuk kembali rutin menggunakan masker dan bernapas lewat hidung, bukan mulut. Sebab, hidung adalah 'air purifier' alami manusia karena memiliki penyaring alami berupa bulu hidung.

"Kalau harus beraktivitas di luar, sebaiknya gunakan masker respirator, seperti N95. Lalu, perlu diingat untuk bernapas lewat hidung karena hidung semacam 'air filter' (penyaring udara) bawaan," kata ujar dr. Mimi.

"Kalau tarik napas, kita harus tarik napas lewat hidung. Kalau napas lewat mulut, itu lebih banyak polusi yang bisa masuk ke paru-paru," lanjutnya.

4. Gunakan air purifier tambahan

Selain menerapkan pola hidup sehat, menggunakan masker, dan bernapas lewat hidung, dr. Mimi juga menyarankan penggunaan air purifier atau penyaring udara di dalam ruangan. Sebab, polusi di dalam ruangan terbukti lebih tinggi apabila dibandingkan dengan luar ruangan.

"Penggunaan air purifier di dalam ruangan sangat direkomendasikan karena bisa menyaring polutan di udara, apalagi jika semua hal tersebut (polutan) berada di satu ruangan tanpa ventilasi," kata dr. Mimi.