221 Balita di Pekanbaru Alami Stunting

221 Balita di Pekanbaru Alami Stunting
Ilustrasi stunting

WARTASULUH.COM,PEKANBARU- Masih menjadi perhatian serius, kasus stunting di Kota Pekanbaru tercatat mencapai 8,7 persen, lebih rendah dibandingkan dengan angka stunting di Provinsi Riau yang mencapai 13,6 persen. Meskipun demikian, terdapat 221 balita stunting yang tersebar di 15 kecamatan di Kota Pekanbaru.

Untuk menekan stunting di Pekanbaru, Pemko Pekanbaru tahun ini mengambil langkah strategis untuk menurunkan angka stunting. Upaya ini tidak hanya membutuhkan perhatian intensif namun juga dukungan anggaran yang besar, hingga mencapai puluhan miliar rupiah.

Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution, menjelaskan bahwa pada tahun lalu Pemko berhasil mengurangi angka stunting secara signifikan dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp42 miliar.

“Penanggulangan stunting ini dijalankan melalui 16 program dan 17 kegiatan dengan pagu anggaran total Rp42,03 miliar. Usaha ini berhasil menurunkan prevalensi stunting dari 16,8 persen menjadi 8,7 persen,” ujar Indra Pomi Nasution, Rabu (17/07/2024).

Menurutnya, upaya pencegahan stunting dimulai dari tahap remaja putri, calon pengantin (catin), ibu hamil, hingga anak balita melalui serangkaian program.

“Kami memberikan tablet penambah darah untuk remaja putri dan ibu hamil sebagai langkah pencegahan anemia yang berdampak pada stunting,” tambahnya.

Indra menjelaskan bahwa Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru aktif dalam melakukan pemeriksaan kesehatan, edukasi kesehatan reproduksi, serta skrining anemia bagi remaja putri, ibu hamil, dan calon pengantin. Selain itu, pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita juga menjadi fokus untuk memastikan kecukupan gizi yang diperlukan.

“Pemeriksaan kesehatan ibu hamil dengan menggunakan USG dilakukan di puskesmas, sementara untuk balita, pemberian imunisasi dasar lengkap menjadi prioritas, disertai dengan promosi kesehatan yang masif di masyarakat,” paparnya.

Indra menekankan bahwa Pemko Pekanbaru juga berkomitmen untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan memberikan jaminan kesehatan bagi seluruh masyarakat.

Diskes telah memberikan pelatihan bagi tenaga kesehatan (nakes) dalam menangani kasus stunting, serta menyediakan layanan dan rujukan untuk kasus stunting dengan bekerja sama dengan rumah sakit baik pemerintah maupun swasta.

“Dengan langkah-langkah ini, kami berharap dapat terus menurunkan angka stunting di Kota Pekanbaru dan memberikan masa depan yang lebih baik bagi generasi penerus bangsa,” tutup Indra Pomi Nasution.