Kelola 80 Ton Per Bulan, Bank Sampah Binaan PHR Terus Berupaya Lindungi Lingkungan

Kelola 80 Ton Per Bulan, Bank Sampah Binaan PHR Terus Berupaya Lindungi Lingkungan
PT PHR bekerja sama dengan LPPM Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) meluncurkan program Bank Sampah Tanjung Sawit Lestari, di Desa Tanjung Sawit, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Kamis (8/8/2024). (Foto: humas PHR)

WARTASULUH.COM, TAPUNG - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) bekerja sama dengan Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) meluncurkan program Bank Sampah Tanjung Sawit Lestari, di Desa Tanjung Sawit, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar.

Desa Tanjung Sawit dihuni 1.400 kepala keluarga (KK) dengan timbunan sampah mencapai 40-80 ton per bulan. Keberadaan bank sampah dinilai perlu sebagai upaya mitigasi perubahan iklim dengan payung Program Kampung Iklim (Proklim). 

Bank sampah diharapkan turut mendorong kemandirian masyarakat, tidak terbatas pada pengelolaan sampah namun juga dapat menghasilkan kegiatan ekonomi turunan seperti pembuatan kompos, produk daur ulang dan sebagainya.

"Apabila tidak dikelola maka akan menjadi permasalahan bagi pemerintah desa," ujar Kepala Desa Tanjung Sawit, Twobagus, Kamis (8/8/2024).

Pihak desa selanjutnya akan bergerak cepat melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang keberadaan dan manfaat bank sampah.

“Dari PHR, kami mendapatkan bantuan mesin press, mesin pencacah sampah, dan mesin air serta peralatan lainnya yang sangat lengkap. Pasca peresmian hari ini kami akan bergerak dan menyosialisasikan kepada masyarakat tentang keberadaan bank sampah. Hal ini tidak mudah karena butuh mengubah pola pikir masyarakat," tambahnya.

Camat Tapung, Sofiandi menyampaikan akan menjadi kerugian besar bagi Desa Tanjung Sawit apabila bantuan dari PHR ini tidak dijalankan dengan baik. Menurut Sofiandi, sampah dapat membawa berkah. 

Ia mengajak masyarakat berkomitmen untuk menjadikan Bank Sampah Tanjung Sawit Lestari sebagai bank sampah terbaik di Kabupaten Kampar dan Provinsi Riau.

"Kami pernah berkunjung ke Desa Panggungharjo di Kabupaten Bantul, bagaimana mereka bisa mengolah 400 ton sampah dengan 30 orang tenaga kerja. Sampah ini bisa diolah menjadi berbagai macam produk dengan kreatifitas seni dan bernilai ekonomi. Bahkan Desa di Bantul itu sudah menghasilkan miliaran rupiah dari sampah," ujar Sofiandi.

Manager CSR PHR WK Rokan, Pandjie Galih Anoraga menyampaikan, persoalan sampah menjadi perhatian semua pihak. Berdasarkan data dari SIPSN Kementerian Lingkungan Hidup Kehutanan, rata-rata timbulan sampah untuk provinsi Riau sedikitnya menghasilkan 2.000 Ton sampah per hari yang mana apabila tidak dikelola dengan baik maka akan berdampak terhadap lingkungan.

"PHR bersama LPPM UMRI, sejak tahun 2023 hingga saat ini terhitung telah mendukung 7 Bank Sampah mitra binaan dalam berbagai kategori, baik bank sampah induk maupun bank sampah unit," ujar Pandjie.

Kolaborasi lintas entitas ini diharapkan dapat membantu kelancaran operasi PHR dalam memproduksikan minyak dan gas bumi. Pandjie mengajak segenap masyarakat di Kecamatan Tapung untuk bersama-sama mendukung kelancaran operasi di area tersebut. (Rls)