Kadistankan Pekanbaru : Jangan Jual Daging Sapi Lebih Dari Rp150 Ribu/kilogram

WARTASULUH.COM, PEKANBARU - Polemik ketersediaan daging sapi di Pekanbaru perlahan namun pasti mulai teratasi. Kendati belum normal sepenuhnya, namun pedagang diminta tak menjual harga daging sapi di atas Rp150 ribu per kilogram.
"Kami mengimbau kepada pelaku usaha untuk kenaikan harga sapi jangan terlalu signifikan. Jangan sampai kenaikan lebih dari Rp 150 ribu per kilogram," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Pekanbaru, drh Firdaus, Selasa (29/3/2022) usai hearing dengan Komisi II DPRD Pekanbaru.
Firdaus juga menyatakan, ketersediaan stok daging sapi di Pekanbaru aman menjelang Ramadan, kendati ada kenaikan.
Ada 33 ekor sapi yang sudah dipotong Selasa (29/3/2022) dini hari. Sedangkan yang distanby-kan masih ada 67 ekor sapi di Rumah Potong Hewan (RPH).
"Alhamdulillah tadi malam kita sudah potong 33 ekor sapi yang biasanya kita potong 35 ekor sapi perhari nya, untuk stok di RPH ada 67 ekor dan ada juga dalam perjalanan 10 mobil," ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa pihaknya telah mengeluarkan surat edaran kepada peternak lokal untuk tidak memasukkan ternaknya ke kabupaten yang tertular virus Lumpy Skin Disease(LSD).
"Apabila ada kasus sapi yang mencurigakan terkait LSD ini, kita akan mengadakan vaksin radius 1 kg," katanya.
LSD adalah penyakit kulit berbenjol pada sapi. Penyakit ini setidaknya sudah ditemukan di tujuh kabupaten/kota di Riau.
Seperti diberitakan sebelumnya, pedagang daging sapi di seluruh Pekanbaru melakukan aksi mogok massal selama 3 hari (Sabtu, Minggu, Senin). Aksi mereka sebagai wujud protes atas terputusnya pasokan sapi dari Provinsi Lampung.
Pedagang bertahan tidak mau mengambil sapi lokal. Karena sapi lokal harganya lebih mahal.
Kalau dipaksakan, bisa-bisa daging sapi dijual dengan harga Rp200 ribu/kilogram. Satu sikap tak Arif di tengah gempuran melonjaknya semua harga kebutuhan pokok saat ini. (Kha)