Hadiri Deklarasi Pemilu Damai 2024, Gubri Syamsuar Minta Hindari Fitnah dan Politik Uang

Hadiri Deklarasi Pemilu Damai 2024, Gubri Syamsuar Minta Hindari Fitnah dan Politik Uang
Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengajak semua peserta pemilu untuk melaksanakan pemilu yang damai, jujur, beritegritas, dan menolak politik tindakan-tindakan yang tidak terpuji yang dapat menciderai demokrasi. FOTO: Diskominfotik Riau

WARTASULUH.COM, PEKANBARU - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengajak semua peserta pemilu untuk melaksanakan pemilu yang damai, jujur, beritegritas, dan menolak politik tindakan-tindakan yang tidak terpuji yang dapat menciderai demokrasi. 

"Semoga Pemilu 2024 dapat berjalan lancar, damai, aman, adil, dan kondisif, serta bisa terpilih pemimpin yang amanah, dan juga sesuai dengan pilihan rakyat agar menghasilkan pemimpin terbaik," harap Syamsuar saat menghadiri Deklarasi Pemilu Damai 2024 di Ballroom SKA Co-Ex Pekanbaru, Senin (28/8/2023).

Deklarasi Pemilu Damai 2024 mengusung tema Pemilu yang Bersih, Aman, Kondusif dan Berintegritas di Provinsi Riau ini dihadiri sebanyak 18 partai politik  yang ada di Provinsi Riau. 

Gubri Syamsuar mengapresiasi Polda Riau yang telah menyelenggarakan Deklarasi Pemilu Damai 2024, sebab dinilai bermanfaat dalam rangka mensukseskan Pemilu 2024. Ia juga berharap agar Pemilu 2024 dapat berjalan lancar, aman, damai, dan kondisif. 

Tidak hanya itu, agar pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan sukses, orang nomor satu di Riau ini juga mengajak agar tidak menyebar fitnah, menyebar ujaran kebencian, politik uang, hingga politik SARA. 

"Kita harus mendorong kampanye berkualitas yang menyehatkan demokrasi, mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi, dan sekaligus mengedepankan ide dan gagasan, bukan politik adu domba," kata Syamsuar 

Gubri Syamsuar berharap pelaksanaan pesta demokrasi pada 14 Februari 2024 tersebut dapat berjalan suskses. 

Dalam kesempatan itu, Gubri Syamsuar menyampaikan informasi dan pengetahuan penting terkait pendidikan politik, agar seluruh kontestan politik maupun masyarakat dapat memperkuat dan menjaga suasana aman dan damai. 

Pertama, pentingnya koordinasi dan komunikasi antar instansi yang memiliki tanggung jawab atas kesuksesan Pemilu serentak 2024. Kedua, pentingnya informasi dan pengetahun melalui sosialisasi pendidikan politik, sehingga masyarakat tidak mudah terpengaruh dengan adanya isu sara ataupun berita hoax yang dapat memecah belah kerukunan umat beragama di Bumi Lancang Kuning. 

"Tahun 2024 merupakan momen politik yang sangat penting, karena kita menyelenggarakan pesta demokrasi. Ini bukan pekerjaan yang muda, tapi ini adalah pekerjaan besar yang sangat menentukan masa depan bangsa Indonesia dengan melibatkan jumlah pemilih yang sangat besar," pungkas Gubri. 

Sementara itu, Kapolda Riau, Irjen. Pol. Mohammad Iqbal mengatakan Pemilu adalah sarana untuk menyalurkan aspirasi, sebab secara berkala hak azazi masyarakat harus terakomodir yaitu melalui  Pemilu. 

Kapolda juga menyebut perspektif Pemilu terbagi atas dua bagian, yakni sebagai sarana kontestasi, dan sarana edukasi publik. 

"Mari kita jadikan Pemilu 2024 sebagai Pemilu Bhineka Tunggal Ika, meskipun berbeda-beda tetap satu. Pilihan kita boleh beda, tapi silaturahmi tetap harus terjaga," pungkas Iqbal. (advertorial)