Apakah Hoarding Disorder Bisa Sembuh? Ini Penjelasannya
WARTASULUH.COM- Hoarding disorder, atau yang banyak dikenal dengan kondisi seseorang yang suka menimbun barang. Seseorang yang mengalami hoarding disorder kerap kali kesulitan untuk membuang atau berpisah dengan barang-barangnya.
Baru-baru ini, sebuah video yang diunggah oleh pemilik akun TikTok @Siskavizar menjadi perbincangan hangat. Dalam video tersebut, terlihat sebuah kamar kos yang dipenuhi dengan sampah dan barang-barang tak terpakai.
Dengan kondisi demikian, bisa dikatakan penghuni kamar kos tersebut mengalami hoarding disorder. Kondisi ini tentunya tidak hanya berdampak pada penderitanya saja, akan tetapi juga dapat mengganggu orang-orang di sekitarnya.
Lantas, bisakah hoarding disorder disembuhkan? Berikut ini, penjelasanya.
Apakah Hoarding Disorder Bisa Sembuh?
Meskipun tidak ada obat spesifik untuk hoarding disorder, akan tetapi ada beberapa cara efektif yang bisa membantu penderita dalam mengelola gejala dan meningkatkan kontrol diri. Banyak penderita hoarding disorder merasa putus asa untuk bisa mengubah kondisi ini, tetapi dengan perawatan dan dukungan yang tepat, mereka dapat membuat kemajuan yang signifikan.
Salah satu tantangan terbesar bagi individu dengan hoarding disorder adalah keterikatan emosional yang kuat terhadap barang-barang mereka. Keterikatan ini membuat mereka sulit untuk melepaskan barang-barang tersebut, meskipun barang-barang itu mungkin tidak lagi diperlukan atau diinginkan.
Biasanya untuk mengatasi kondisi ini bisa dengan cara terapi, atau dengan cara dukungan dari keluarga dan orang sekitar. Jenis terapi yang bisa dilakukan yaitu dengan terapi perilaku kognitif atau cognitive behavioral therapy (CBT), karena terapi ini sudah terbukti sangat efektif dalam mengobati hoarding disorder.
Penyebab Hoarding Disorder
Berbagai penyebab bisa menjadi pemicu perilaku hoarding disorder, di antaranya adalah:
1. Genetik
Banyak yang mengatakan jika gangguan ini dapat diturunkan dalam keluarga.
2. Pengalaman hidup
Trauma atau peristiwa kehidupan yang stres, seperti kehilangan orang yang dicintai atau perceraian, dapat memicu hoarding disorder.
3. Kondisi kesehatan mental
Gangguan kecemasan, depresi, dan OCD (obsessive-compulsive disorder) sering kali terjadi bersamaan dengan hoarding disorder.
Gejala Hoarding Disorder
Kesulitan untuk membuang barang, bahkan barang yang tidak berguna atau memiliki sedikit nilai.
Penumpukan barang-barang yang mengakibatkan area hidup menjadi penuh dan sulit untuk digunakan. Perasaan tertekan atau cemas hanya dengan memikirkan untuk membuang barang-barang tersebut.