10 Bahaya Mi Instan bagi Penderita Kolesterol

10 Bahaya Mi Instan bagi Penderita Kolesterol
Bahaya Mi Instan bagi Penderita Kolesterol, Foto: Bumame

WARTASULUH.COM-Mi instan merupakan makanan yang sangat populer di banyak negara karena praktis dalam penyajian hingga menyantapnya.

Meskipun praktis dan lezat, kandungan seratnya yang rendah dan indeks glikemik yang tinggi membuat mi instan kurang baik untuk penderita kolesterol. Konsumsi mi instan dan jenis mi yang terbuat dari terigu dalam jumlah banyak dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam darah.

Sebagai alternatif, para penderita kolesterol dapat mengonsumsi mi gandum yang kaya akan serat yang bermanfaat dalam menurunkan kadar kolesterol. Mi instan mungkin bisa menjadi pilihan yang cepat dan praktis untuk makanan, tetapi bagi penderita kolesterol tinggi ada beberapa bahaya yang perlu diperhatikan seperti berikut ini, dikutip dari NDTV, Rabu (21/8/2024).

1. Kandungan lemak jenuh tinggi
Salah satu komponen utama mi instan adalah minyak yang digunakan dalam proses pembuatannya. Minyak ini mengandung lemak jenuh tinggi yang dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah.

Kolesterol jahat ini akan menumpuk di dinding arteri dan bisa menyebabkan penyempitan pembuluh darah, meningkatkan risiko penyakit jantung dan strok.

2. Tingginya kandungan natrium
Bumbu yang ada dalam kemasan mi instan juga mengandung natrium dalam jumlah yang sangat tinggi. Asupan natrium yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah tinggi, yang pada akhirnya dapat memengaruhi kadar kolesterol. Tekanan darah tinggi dan kolesterol merupakan kombinasi berbahaya bagi kesehatan jantung.

3. Kurangnya serat
Mi instan umumnya rendah serat karena terbuat dari tepung terigu. Padahal serat memiliki peran penting dalam membantu tubuh mengeluarkan dan mengontrol kadar kolesterol jahat dalam darah. Kurangnya serat dalam makanan yang dikonsumsi penderita kolesterol dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol LDL dan penurunan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik) dalam tubuh.

4. Kalori berlebih
Mi instan umumnya memiliki kandungan kalori yang tinggi, terutama jika dimakan dalam porsi besar atau ditambah dengan bahan-bahan lain yang juga tinggi kalori. Meningkatnya berat badan akibat kalori berlebih dapat memicu peningkatan produksi kolesterol oleh hati yang dapat menyebabkan penumpukan plak di dinding arteri, mempersempit pembuluh darah, dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

5. Pengawet dan bahan kimia lain
Mi instan mengandung berbagai bahan pengawet dan kimia yang bisa berdampak negatif pada kesehatan, termasuk memengaruhi metabolisme kolesterol.

Minyak yang terhidrogenasi sebagian dan beberapa jenis pengawet dapat memicu peradangan kronis dalam tubuh. Hal ini dikaitkan dengan peningkatan kadar kolesterol dan risiko penyakit jantung.

6. Kandungan gula tersembunyi
Beberapa jenis mi instan mengandung gula tambahan yang dapat meningkatkan kadar trigliserida dalam darah yang dapat berkontribusi pada pembentukan plak di arteri, serupa dengan kolesterol jahat (LDL).

Gula berlebih dalam mi instan juga dapat mengganggu metabolisme tubuh, termasuk sulitnya metabolisme dalam memproses lemak yang dapat meningkatkan risiko penumpukan lemak di hati dan organ lainnya.

7. Lemak trans
Lemak trans kerap ditemukan dalam makanan instan, kandungan ini memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kadar kolesterol dalam tubuh. Kandungan lemak trans dalam mi instan juga dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL secara drastis serta menurunkan kadar kolesterol HDL.

8. Indeks glikemik tinggi
Indeks glikemik yang tinggi pada mi instan menyebabkan lonjakan gula darah secara cepat setelah dikonsumsi.

Tubuh kemudian akan merespons dengan memproduksi insulin dalam jumlah besar untuk menurunkan kadar gula darah.

Insulin dalam jumlah besar dalam tubuh akan mengubah kelebihan gula menjadi lemak, terutama trigliserida yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan juga berkontribusi pada peningkatan kadar kolesterol jahat (LDL).

9. Mengandung MSG
Mi instan biasanya mengandung monosodium glutamat (MSG), yang meskipun tidak langsung terkait dengan kolesterol. Namun, beberapa penelitian menunjukkan konsumsi MSG berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan secara keseluruhan, termasuk fungsi jantung dan kolesterol.

10. Risiko penyakit jantung
Kombinasi dari faktor-faktor di atas, seperti lemak jenuh tinggi, garam berlebih, dan kalori yang tinggi, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung pada penderita kolesterol tinggi.