Jangan Abaikan, Ini Tanda-tanda Stroke Menyerang Perempuan

Jangan Abaikan, Ini Tanda-tanda Stroke Menyerang Perempuan
Tanda Tanda Stroke Pada Perempuan

WARTASULIH.COM- Sakit stroke terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu sehingga mengakibatkan penyumbatan hingga pecahnya pembuluh darah. Namun yang perlu diingat adalah pria dan wanita mengalami gejala penyakit stroke yang berbeda.

Ahli Saraf di New York Presbyterian/Columbia University Irving Medical Center Dr. Eliza Miller mengatakan otak merupakan organ yang sensitif terhadap cedera.

"Otak sangat sensitif akan cedera," kata Eliza, dikutip dari CNN Health International, Minggu (22/10/2023).

Selain itu otak manusia juga menampung 86 miliar neuron atau fungsi dasar dari sistem saraf, di mana orang yang terserang stroke akan kehilangan 1,9 juta diantaranya. Sehingga cara cepat untuk menyelamatkan nyawa seseorang dari penyakit adalah dengan mengenali tanda-tandanya sedini mungkin.

BE-FAST adalah mnemonik atau cara untuk memperkuat daya ingat yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi stroke. Selain itu juga dapat terlihat dari ciri-ciri kehilangan keseimbangan, perubahan penglihatan, wajah terkulai, langan lemah, hingga kesulitan berbicara.

Namun kembali, hal ini tidak bisa disamakan pada setiap orang. Penelitian menunjukkan wanita sering mengalami gejala yang lebih samar dan halus, menurut Asisten Profesor Neurologi di Ohio State University Wexner Medical Center, Hera Kamdar.

Kamdar menjabarkan beberapa tanda-tanda stroke yang sering diabaikan pada wanita adalah sakit kepala parah, lemah, kelelahan, sesak napas dan nyeri dada, mual dan muntah-muntah, brain fog, serta cegukan.

Selain itu, ia melihat dari beberapa penelitian cegukan menunjukkan berhubungan dengan stroke karena kemungkinan tanda kerusakan otak seperti medula oblongata. Di mana saraf itu adalah yang mengontrol pernapasan, korteks supratentorial yang melibatkan kontrol gerakan.

Namun tidak berarti setiap wanita harus mengkhawatirkan dirinya terserang stroke ketika ia mengalami cegukan atau merasa ngantuk.

"Setidak cegukan bukanlah stroke," kata Kamdar.

Gejala cegukan ini menjadi perhatian jika diikuti gejala lain yang parah hingga mengganggu fungsi tubuh anda, seperti terasa lemah, dan tidak bisa bangun dari tempat tidur.

Begitu juga dengan cegukan bukan lah gejala satu-satunya sakit stroke. Tapi jika diikuti tenggorokan sakit dan muntah itu harus menjadi perhatian anda.

Kenapa Gejala Stroke Pria vs Wanita Berbeda?

Beberapa teori menjelaskan hal ini disebabkan hormon estrogen.

Estrogen adalah salah satu hormon reproduksi wanita utama dalam tubuh, penelitian yang sedang berlangsung menunjukkan bahwa hormon ini bersifat protektif terhadap stroke.

Hal ini mungkin ada hubungannya dengan efek anti-inflamasi estrogen, yang dapat melindungi dari cedera otak. Estrogen juga tampaknya membantu meningkatkan aliran darah di arteri karotis internal, yang memasok darah ke otak.

Kamdar mengatakan mengkonsumsi estrogen sintetis, baik melalui alat kontrasepsi atau terapi penggantian hormon, justru dapat meningkatkan risiko stroke. Meskipun peningkatan risikonya masih kecil - 8,5 dari setiap 100.000 wanita akan mengalami stroke karena alat kontrasepsi.

"Bukan berarti orang tidak boleh menggunakan alat kontrasepsi, namun orang dengan faktor risiko lain (stroke) tidak boleh menggunakan alat kontrasepsi jenis ini," tambah Miller.

Selain itu juga ada faktor usia di mana wanita mulai mengurangi produksi estrogen, yang menjelaskan mengapa risiko stroke seumur hidup lebih tinggi pada wanita.

Terakhir, menurut Miller, kehamilan juga dapat meningkatkan stroke pada wanita muda hingga tiga kali lipat.

Hal ini karena 10% ibu hamil di Amerika Serikat mengalami kondisi tekanan darah yang disebut preeklampsia, yang meningkatkan risiko stroke.

"Hal ini juga berlaku pada masa nifas, terutama jika hipertensi tidak terdeteksi atau tidak diobati secara memadai," kata Miller.

Lantas apa yang harus dilakukan saat terkena stroke?

Ahli Saraf menyarankan secepatnya mencari pertolongan medis. Karena tingkat kesembuhan stroke bergantung pada seberapa cepat penyakit ini ditangani.

"Semuanya bersifat sensitif terhadap waktu," kata Kamdar.