Dari Festival Sungai Siak, Arfan Usman Ajak Milenial Merajut dan Merawat Sungai
WARTASULUH.COM, MEMPURA - Sekretaris Daerah Kabupaten Siak, Arfan Usman didapuk menjadi pembicara di Seminar Festival Sungai Siak, Sabtu (22/6/2024). Di kegiatan itu, Arfan mengajak generasi Siak merajut dan merawat Sungai Siak sesuai dengan tema kegiatan.
Di kegiatan tersebut juga dilaksanakan tebar 10 ribu bibit Ikan Patin ke Sungai Siak di tepian bandar Sungai Jantan. Kegiatan ini di pusatkan di kawasan Tangsi Belanda gedung pertemuan Skelas.
Selain Sekda Arfan Usman ada juga narasumber yang kompeten di bidangnya seperti tokoh Budayawan Said Muzani, Penghulu Nasya Nugrik yang memiliki spot wisata nomor 1 tingkat nasional di Kampung Dayun dan ada Ahlul Fadli aktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Riau yang menjabat sebagai Koordinator Pemantauan Peradilan Kasus Korupsi dan Kejahatan Lingkungan.
Adapun pesertanya berasal dari pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) dan dari kalangan umum yang memiliki ketertarikan terhadap sejarah Sungai Siak tentu juga memiliki ke peduli keberlangsungan dan memiliki potensi dan tetap bernilai ekonomis dalam mensejahterakan masyarakat Kabupaten Siak.
Arfan Usman memaparkan kisah perjalanan kehidupan sebagai seorang anak jati diri melayu lahir dan besar di kota kecil Siak Sri Indrapura tepatnya di Kampung Adat Kampung Tengah dan Kelurahan Sungai Mempura tempat tinggalnya keluarga besar.
"Sungai Siak ini kenang sayo dulu sangat asri dan bersih jernih airnya, ikan pun melimpah dan mudah didapatkan seperti ikan patin, ikan juaro, udang galah untuk menjadi lauk di rumah, sebab keadaan dahulu samo sekarang ini jauh berbeda, transportasi utama kami yo sampan pergi ke pasar dan ke sekolah. Dan sekarang sudah padat aktivitas industri hilir mudik di sungai siak," ungkap Arfan Usman.
Dilanjutkan oleh Said Mazani Budayawan kabupaten Siak juga mengisahkan tentang perjuangan orang tua terdahulu selalu beraktifitas di Sungai Siak, karena Sungai sebagai sarana transportasi oleh masyarakat dengan menggunakan sampan atau perahu, selain itu menjadi alur internasional transportasi kapal-kapal besar menuju kota Pekanbaru.
Adapun Penghulu Nasya Nugrik memberi solusi akan keberlangsungan Pariwisata Sungai Siak ini, sebab dengan mengali potensi dan mengelakkan Pariwisata tentu harus memiliki strategi dan kepedulian kira bersama-sama agar tercipta peluang dan melalui paket-paket wisata yang memudahkan para wisatawan menikmati suasana serta cerita sejarah yang menarik perhatian khalayak ramai.
"Mari ciptakan inovasi wisata terbaru di kawasan spot wisata Sungai Siak ini, dengan membuka layanan penghubung antara spot-spot wisata yang sudah ada ini, tentu dengan menyediakan alat-alat tranformasi yang memadai seperti perahu motor dengan ciri khas daerah, selain itu yang paling penting menyediakan pemandu atau tour guide yang betul-betul menguasai dengan memberikan informasi secara tetap dan lengkap," harapan Nasya Nugrik.
Sisi lain sungai siak juga di kupas oleh Ahlul Fadli aktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Riau yang menjabat sebagai Koordinator Pemantauan Peradilan Kasus Korupsi dan Kejahatan Lingkungan, menggambarkan Sungai terbesar di besar dan terdalam ini adalah sungai siak yang memiliki 10 sungai yang terhubung ke aliran Sungai Siak.
Ahlul Fadli juga mengajak peserta pemuda pemudi milenial kabupaten Siak ikut peduli menjauhkan Sungai Siak dari pencemaran demi terjaganya habitat aslinya, sembari mengali dan menjual potensi Sungai Siak ini tentu harus peduli juga terhadap lingkungannya agar terjaga secara baik dan berkelanjutan kedepannya.
Usai pelaksanaan Seminar Sungai Siak di akhiri dengan menabur bibit ikan patin ke sungai Siak secara serentak di tepian bandar Sungai Jantan Waterfront City kota Siak Sri Indrapura. (Inf)